BUA, PilarNews – Kepala Desa (Kades) Lengkong, Desi Patantan melalui media ini, Rabu 22 September 2021 di parkiran kantor daerah pemkab.luwu, Desi menyampaikan bahwa dirinya dan pengelola jalan wisata Pakkalolo yang ada di desa lengkong sempat masuk berita terkait dugaan pungli di salah satu media.
Kades Lengkong juga menyampaikan bahwa akses jalan masuk ke tempat wisata Waitido di Desa Bukit Harapan sampai saat ini belum maksimal atau jalanannya bebas batu kerikil, sehingga masyarakat atau pengunjung yang masuk ke Waitido lebih memilih melalui jalur desa Lengkong. Tutur Desi
“Kami di desa lengkong memiliki dan terikat pada Peraturan Desa (Perdes) yang sudah ada sejak tahun 2016, terkait retribusi bagi pengunjung wisata yang melalui jalur desa lengkong untuk perbaikan jalan, kenyamanan dan keamanan pengunjung. Dimana Rp.5.000 untuk satu kendaraan roda dua dan Rp.10.000 untuk satu kendaraan roda empat”, ungkapnya
Hasil dari retribusi jalur wisata ini terbagi lagi, kata Desi. 40% masuk ke kas desa, 30% untuk pengelola dan 30% nya lagi masuk ke Dinas Pariwisata untuk Pendapatan Asli Daerah. Khusus 40% yang masuk di Kas Desa itulah yang diperuntukan untuk perbaikan jalan desa sebagai akses masuk ke tempat pariwisata, serta untuk pengadaan pipa air bersih warga yang belum memiliki
Terdengar sedikit menjelaskan, Kades Lengkong lanjut mengatakan sementara tempat wisata Waitido itu milik swasta yang baru aktif di akhir 2019 dan sampai saat ini tempat wisata Waitido dalam proses pengembangan. “Pihak pengelola wisata Waitido awalnya meminta izin kepada kami terkait akses jalur (jalanan) menuju tempat wisata mereka dan kami juga sampaikan bahwa ada Perdes yang mengikat apabila melalui akses jalan desa lengkong, dan mereka juga tidak keberatan”.
Kami berharap kepada pengunjung, supaya paham serta ikhlas akan konstribusi pajak (Perdes), supaya kami adakan perbaikan akses jalan yang rusak serta bisa kembangkan tempat pariwisata yang ada di desa lengkong demi asas manfaat kenyamanan dan keamanan setiap pengunjung, Terimakasih juga yang telah berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten luwu. Harapannya (pn/AL)