AGUNG : “Sejak Pak Jokowi Terpilih Lagi, Harga Cengkeh Disini Terjun Bebas”
LAROMPONG, PilarNews – Petani bersama pemerintah desa riwang selatan kecamatan larompong kabupaten luwu, keluh terkait anjloknya harga cengkeh dari harga sebelumnya Rp.135.000,- per kilo turun drastis menjadi Rp.45.000,- per kilo saat ini.
Agung (35 thn) seorang petani cengkeh di desa riwang selatan, melalui Pilar News petani cengkeh tersebut mengeluh kepada Bapak Jokowi Presiden RI, bahwa penghasilan kebun cengkehnya saat ini tidak seimbang dengan upah pekerja yang ia keluarkan.
“Sejak pak Jokowi terpilih lagi, harga cengkeh disini terjun bebas (Murah) pak, sementara harga pada semua jenis rokok melonjak naik. Kami sebagai pemilik atau petani cengkeh sangat sedih dengan keadaan saat ini, dimana kebutuhan rumah tangga juga semakin susah pak”. Tutur Agung dengan nada serta wajah sedih
Tahun lalu (2019) dari harga Rp.135.000,- per kilo, dalam tahun ini (2020) harga cengkeh turun lagi menjadi Rp.45.000,- per kilo. Sambung Agung, sementara kami bayar upah petik masih tetap Rp.5.000,- per liter di tanggung makan, belum lagi harga tali dan harga bambu untuk pemetik kami pemilik cengkeh yang tanggung.
Kepala Desa (Kades) Riwang Selatan, H.Tamrin saat di konfirmasi terkait keluhan warganya di kantor desa, selasa (25/08) membenarkan keadaan yang menimpah warganya. “Memang benar harga cengkeh di riwang selatan, bahkan di kabupaten luwu turun drastis”.
Sejak tahun 2019 kemarin harga cengkeh turun menjadi Rp.70.000,- per kilo dari harga sebelumnya Rp.135.000,- per kilo, di tahun ini harga cengkeh turun lagi dari Rp.70.000,- per kilo menjadi Rp.45.000,- per kilo. Padahal kita tau bersama bahwa hasil kebun cengkeh ini adalah bahan inpor. Ucap H.Tamrin
“Khusus Desa Riwang Selatan 99,99% adalah petani cengkeh, petani merica dan yang lainnya tidak sebearapa. Untuk itu dengan keluhan masyarakat terkait anjloknya harga cengkeh ini, melalui media Pilar News, saya selaku Kades ingin menyampaikan kepada Pemerintah yang jenjangnya lebih tinggi, supaya mohon harga cengkeh saat ini di perhatikan lebih serius, apalagi dimasa-masa pandemi”.
H.Tamrin juga mengatakan. “Kami pemerintah desa bersama masyarakat riwang selatan mau tau, apa penyebabnya sehingga harga cengkeh ini setiap tahun lebih anjlok, dan apa solusinya dari pemerintah kepada masyarakat, khususnya kepada para petani cengkeh. Dan harapan kami bersama masyarakat kalau boleh kedepannya harga cengkeh di tetapkan oleh pemerintah minimal Rp.100.000,- per kilo untuk peningkatan pendapatan masyarakat khususnya para petani. (pn/hyn)